Cerita Panas Dewasa Aku Dan Atasanku

Cerita Panas Dewasa Aku Dan Atasanku

Cerita Panas Dewasa Aku Dan Atasanku - Aku Selingkuh Lagi, Selama satu minggu Ibu Mertuaku berada di Jakarta, hampir setiap hari setiap ada kesempatan aku dan Ibu Mertuaku selalu mengulangi persetubuhan kami. Apalagi setelah Indri istriku ditugaskan ke Medan selama tiga hari untuk mengerjakan proyek yang sedang di kerjakan kantor istriku.

Aku dan Ibu mertuaku tidak menyia-nyiakan kesempatan yang kami peroleh, kami berdua semakin lupa diri. Aku dan Ibu mertuaku tidur seranjang, layaknya suami istri, ketika hasrat birahi kami datang aku dan Ibu Mertuaku langsung menuntaskan hasrat kami berdua. Kusirami terus menerus rahim Ibu Mertuaku dengan spermaku, akibatnya fatal.

Setelah istriku kembali dari Medan Bapak mertuaku minta agar Ibu mertuaku segera pulang ke Gl, dengan berat hati akhirnya Ibu mertuakupun kembali ke desa Gl. Setelah Ibu mertuaku kembali kedesa GL hari hariku jadi sepi Aku begitu ketagihan dengan permainan sex Ibu Mertuaku aku rindu jeritan jeritan joroknya, saat orgasme sedang melandanya.

Pertengahan juni lalu Ibu mertuaku menelponku ke kantor, aku begitu gembira sekali Kami berdua sudah sama sama saling merindukan, untuk mengulangi persetubuhan kami, tapi yang paling membuatku kaget adalah saat Ibu mertuaku memberikan kabar, kalau beliau terlambat datang bulan dan setelah diperiksa ke dokter, Ibu mertuaku positip hamil. Aku kaget sekali, aku pikir, Ibu Mertuaku sudah tidak bisa hamil lagi.

Aku minta kepada Ibu mertuaku, agar benih yang ada dalam kandungannya dijadikan saja, namun Ibu mertuaku menolaknya, Ibu mertuaku bilang itu sama saja dengan bunuh diri, karena suaminya sudah lama tidak pernah lagi menggaulinya, tetapi masih bisa hamil. Baru aku tersadar, yah kalau Bapak mertuaku tahu istrinya hamil, pasti Bapak mertuaku marah besar apalagi jika Bapak mertuaku tahu kalau yang menghamili istrinya adalah menantunya sendiri.

Juga atas saran Dokter, menurut dokter di usianya yang sekarang ini, sangat riskan sekali bagi Ibu mertuaku untuk hamil atau memiliki anak lagi, jadi Ibu mertuaku memutuskan untuk mengambil tindakan.

“Bu, apa perlu aku datang ke desa Gl?”
Ibu mertuaku melarang, “Tidak usah sayang nanti malah bikin Bapak curiga, lagipula ini hanya operasi kecil”.
Setelah aku yakin bahwa Ibu mertuaku tidak perlu ditemani, otak jorokku langsung terbayang tubuh telanjang Ibu mertuaku.
“Bu aku kangen sekali sama Ibu, aku kepengen banget nih Bu”
“Iya Mas, Ibu juga kangen sama Mas Pento. Tunggu ya sayang, setelah masalah ini selesai, akhir bulan Ibu datang. Mas Pento boleh entotin Ibu sepuasnya”.

Sebelum kuakhiri percakapan, aku bilang sama Ibu mertuaku agar jangan sampai hamil lagi, Ibu mertuaku hanya tersenyum dan berkata kalau dia kecolongan. Gila.., hubungan gelap antara aku dengan Ibu mertuaku menghasilkan benih yang mendekam di rahim Ibu mertuaku, aku sangat bingung sekali.

Saat aku sedang asyik asyiknya melamun memikirkan apa yang terjadi antara aku dan Ibu mertuaku, aku dikagetkan oleh suara dering telepon dimejaku.
“Hallo, selamat pagi”.
“Pento kamu tolong ke ruang Ibu sebentar”.

Ternyata Bos besar yang memanggil, akupun beranjak dari tempat dudukku dan bergegas menuju rangan Ibu Mila. Ibu Mila, wanita setengah baya, yang sudah menjanda karena ditinggal mati suaminya akibat kecelakaan, saat latihan terjun payung di Sawangan. Aku taksir, usia Ibu Mila kurang lebih 45 tahun, Ibu Mila seorang wanita yang begitu penuh wibawa, walaupun sudah berusia 45 tahun namun Ibu Mila tetap terlihat cantik, hanya sayang Tubuh Ibu Mila agak gemuk.

“Selamat pagi Bu, ada apa Ibu memanggil saya”.
“Oh nggak.., Ibu cuma mau Tanya mengenai pekerjaan kemarin, yang diberikan sama Bp. Anwar sudah selesai kamu kerjakan atau belum?”.
“Oh.. ya Bu.. sudah, sekarang saya sedang memeriksanya kembali sebelum saya serahkan, biar tidak ada kesalahan”. Jawabku.
“Oh.. ya.. sudah kalau begitu, Kamu kelihatan pucat kenapa? Kamu sakit?”. Tanya Ibu Mila.
“Oh nggak Bu Saya tidak apa-apa”.
“Kalau kamu kurang sehat, ijin saja istirahat dirumah, jangan dipaksakan nanti malah tambah parah penyakit mu”.
“Ah.. nggak apa-apa Bu saya sehat kok”. Jawabku.
Saat aku hendak meninggalkan ruangan Ibu Mila, aku sangat terkejut sekali, saat Ibu Mila berkata, “Makanya kalau selingkuh hati hati dong Pen Jangan terlalu berani. Sekarang akibatnya ya beginilah Ibu mertuamu hamil”.

Aku sangat terkejut sekali, bagai disambar petir rasanya mukaku panas sekali, aku sungguh-sungguh mendapatkan malu yang luar biasa.
“Dari mana Ibu tahu?” tanyaku dengan suara yang terbata bata.
“Maaf Pen Bukannya Ibu ingin tahu urusan orang lain, Tadi waktu Ibu menelfon kamu kamu kok online terus Ibu jadi penasaran, Ibu masuk saja ke line kamu. Sebenarnya, setelah Ibu tahu kamu sedang bicara apa, saat itu Ibu hendak menutup telepon rasanya kok lancang dengerin pembicaraan orang lain, tapi Ibu jadi tertarik begitu Ibu tahu bahwa kamu selingkuh dengan Ibu mertuamu sendiri”.

Aku marah sekali, tapi apa daya Ibu Mila adalah atasanku, selain itu Ibu Mila adalah saudara sepupu dari pemilik perusahaan tempat aku bekerja, bisa bisa malah aku dipecat. Aku hanya diam dan menundukan kepalaku, aku pasrah
“Ya sudah, tenang saja rahasia kamu aman ditangan Ibu”
“Terima kasih Bu”, jawabku lirih sambil menundukkan mukaku
“Nanti sore setelah jam kerja kamu temenin Ibu ke rumah, ada yang hendak Ibu bicarakan dengan kamu, OK”.
“Tentang apa Bu?” tanyaku.
“Ibu mau mendengar semua cerita tentang hubunganmu dengan Ibu mertuamu dan jangan menolak” pintanya tegas.

Akupun keluar dari ruangan Ibu Mila dengan perasaan tidak karuan, aku marah atas perbuatan Ibu Mila yang dengan lancang mendengarkan pembicaraanku dengan Ibu mertuaku dan rasa malu karena hubungan gelapku dengan Ibu mertuaku diketahui oleh orang lain.
“Kenapa Pen? Kok mukamu kusut gitu habis dimarahin sama si gendut ya”, Tanya Wilman sohibku.
“Ah, nggak ada apa apa Wil Aku lagi capek aja”.
“Oh aku pikir si gendut itu marahin kamu”.
“Kamu itu Wil, gendat gendut, ntar kalau Ibu Mila denger mati kamu”.

Hari itu aku sudah tidak konsentrasi dalam pekerjaanku Aku hanya melamun dan memikirkan Ibu mertuaku, kasihan sekali beliau harus dikuret sendirian, terbayang dengan jelas sekali wajah Ibu mertuaku kekasihku, rasanya aku ingin terbang ke desa GL dan menemani Ibu mertuaku, tapi apa daya Ibu mertuaku melarangku. Apalagi nanti sore aku harus pergi dengan Ibu Mila, dan aku harus menceritakan kepadanya semua yang aku alami dengan Ibu mertuaku, uh.. rasanya mau meledak dada ini

Aku berharap agar jam tidak usah bergerak, namun detik demi detik terus berlalu dengan cepat, tanpa terasa sudah jam setengah lima. Ya aku hanya bisa pasrah, mau tidak mau aku harus mencerikan semua yang terjadi antara aku dengan Ibu mertuaku agar rahasiaku tetap aman.

“Kring.. “, kuangkat telepon di meja kerjaku.
“Gimana? Sudah siap”, Tanya Ibu Mila.
“Ya Bu saya siap”.
“Ya sudah kamu jalan duluan tunggu Ibu di ATM BNI pemuda”.
Ternyata Ibu Mila tidak ingin kepergiannya denganku diketahui karyawan lain. Dengan menumpang mobil kawanku Wilman, aku diantar sampai atm bni, dengan alasan aku mau mengambil uang, dan akan pergi ketempat familiku, akhirnya wilman pun tidak jadi menunggu dan mengantarkanku pulang seperti biasanya.

Kurang lebih lima belas menit aku menunggu Ibu Mila, tapi yang ditunggu-tunggu belum datang juga, saat kesabaranku hampir habis kulihat mobil Mercedes hitam milik Ibu Mila masuk ke halaman dan parkir. Ibu Mila pun turun dari mobil dan berjalan kearah ATM.

“Hi.. Pento ngapain kamu disini?”, sapa Ibu Mila.
Aku jadi bingung, namun Ibu Mila mengedipkan matanya, akupun mengerti maksud Ibu Mila, agar kami bersandiwara karena ada beberapa orang yang sedang antri mengambil uang.
“Oh nggak Bu, saya lagi nunggu temen tapi kok belum datang juga”, sahutku.
Ibu Milapun bergabung antri di depan ATM.
“Gimana, temenmu belum datang juga?” Saat Ibu Mila keluar dari ruang ATM.
“Belum Bu”.
“Ya sudah pulang bareng Ibu aja toh kita kan searah”.
Aku pun berjalan kearah mobil Ibu Mila, aku duduk di depan disamping supir pribadi Ibu Mila sementara Ibu Mila sendiri duduk dibangku belakang.
“Ayo, Pak Bari kita pulang”
“Iya Nya.. “, sahut Pak bari
“Untung aku ketemu kamu disini Pento Padahal tadi aku sudah cari kamu dikantor kata teman temanmu kamu udah pulang”.
Uh.. batinku Ibu Mila mulai bersandiwara lagi.
“Memangnya ada apa Ibu mencari saya?”.
“Mengenai proposal yang kamu bikin tadi siang baru sempat Ibu periksa sore tadi, ternyata ada beberapa kekurangan yang harus ditambahkan. Yah dari pada nunggu besok mendingan kamu selesaikan sebentar di rumah Ibu OK”.

Aku hanya diam saja, pikiranku benar-benar kacau saat itu, sampai sampai aku tidak tahu kalau aku sudah sampai dirumah Ibu Mila.
“Ayo masuk”, ajak Ibu mia.
Aku sungguh terkagum kagum melihat rumah bossku yang sanggat besar dan megah. Aku dan Ibu Mila pun masuk kerumahnya semakin kedalam aku semakin bertambah kagum melihat isi rumah Ibu Mila yang begitu antik dan mewah.

“Selamat sore Nya”,
“Sore Yem, Oh ya.. yem ini ada anak buah ku dikantor, mau mengerjakan tugas yang harus diselesaikan hari ini juga tolong kamu antar dia ke kamar Bayu, biar Bapak Pento bekerja disana”.
“Baik Nya”.
Akupun diajak menuju kamar Bayu oleh Iyem pembantu di rumah Ibu Mila.
“Silakan Den, ini kamarnya”.
Akupun memasuki kamar yang ditunjuk oleh Iyem. Sebuah kamar yang besar dan mewah sekali. Langsung aku duduk di sofa yang ada di dalam kamar.

“Kring.., kring.. “, kuangkat telepon yang menempel di dinding.
“Hallo, Pento, itu kamar anakku, sekarang ini anakku sedang kuliah di US, kamu mandi dan pakai saja pakaian anakku, biar baju kerjamu tidak kusut”.
“Oh.. iya Bu terimakasih”.
Langsung aku menuju kamar mandi, membersihkan seluruh tubuhku denga air hangat, setelah selesai akupun membuka lemari pakian yang sangat besar sekali dan memilih baju dan celana pendek yang pas denganku.

Sudah hampir jam tujuh malam tapi Ibu Mila belum muncul juga, yang ada malah Iyem yang datang mengantarkan makan malam untukku. Saat aku sedang asyik menikmati makan malamku, pintu kamar terbuka dan kulihat ternyata Ibu Mila yang masuk, aku benar benar terpana melihat pakaian yang dikenakan oleh Ibu Mila tipis sekali. Setelah mengunci pintu kamar Ibu Mila datang menghampiri dan ikut duduk di sofa. Sambil terus melahap makananku aku memandangi tubuh Ibu Mila, walaupun gendut tapi Ibu Mila tetap cantik.

Setelah beberapa saat aku menghabiskan makananku Ibu Mila berkata kepadaku, “Sekarang, kamu harus menceritakan semua peristiwa yang kamu alami dengan Ibu Mertuamu, Ibu mau dengar semuanya, dan lepas semua pakaian yang kamu kenakan”.
“Tapi Bu”, protesku.
“Pento, kamu mau istrimu tahu, bahwa suaminya ada affair dengan ibunya bahkan sekarang ini Ibu kandung istrimu sedang mengandung anakmu”.
Aku benar benar sudah tidak punya pilihan lagi, kulepas kaos yang kukenakan, kulepas juga celana pendek berikut CD ku, aku telanjang bulat sudah. Karena malu kututup kontolku dengan kedua tanganku.
“Sial!”, makiku dalam hati, aku benar benar dilecehkan oleh Ibu Mila saat itu.
“Lepas tanganmu Ibu mau lihat seberapa besar kontolmu”, bentak Ibu Mila.
“Mm.., lumayan juga kontolmu”.
Malu sekali aku mendengar komentar Ibu Mila tentang ukuran kontolku, yang ukurannya hanya standar Indonesia.
“Nah, sekarang ceritakan semuanya”.

Dengan perasaan malu, akupun menceritakan semua kejadian yang aku alami bersama Ibu Mertuaku, mau tidak mau burungkupun bangun dan tegak berdiri, karena aku menceritakan secara detail apa yang aku alami. Kulihat Ibu Mila mendengarkan dan menikmati ceritaku, sesekali Ibu Mila menarik napas panjang. Tiba tiba Ibu Mila bangkit berdiri dan melepaskan seluruh pakaian yang dia kenakan, aku terdiam dan terpana menyaksikan tubuh gendut orang paling berpengaruh dikantorku, sekarang sudah telanjang bulat dihadapanku. Walaupun banyak lemak disana sini namun pancaran kemulusan tubuh Ibu Mila membuat jakunku turun naik.

“Kenapa diam, ayo lanjutkan ceritamu”, bentaknya lagi.
“Baik Bu”, akupun melanjutkan ceritaku kembali, namun aku sudah tidak konsentrasi lagi dengan ceritaku, apalagi saat Ibu Mila menghampiri dan membuka kakiku kemudian mengelus elus dan mengocok ngocok kontolku, aku sudah tidak fokus lagi pada ceritaku.
“Ahh.. “, jeritku tertahan saat mulut Ibu Mila mulai mengulum kontolku.
“Ahh.. Bu.., nikmat sekali”.
Kuangkat kepala Ibu Mila, kamipun berciuman dengan liarnya, kupeluk tubuh gendut bossku.
“Bu.. kita pindah keranjang saja”, pintaku,
Sambil terus berpelukan dan berciuman kami berdua berjalan menuju ranjang. Kurebahkan tubuh Ibu Mila, ku lumat kembali bibirnya, kami berdua bergulingan diatas pembaringan, saling merangsang birahi kami.
“Ahh.. “, Jerit Ibu Mila saat mulutku mulai mencium dan menjilati teteknya.
“Uhh Pento.. enak.. sayang”.
Ketelusuri tubuh Ibu Mila dan jilatan lidahkupun menuju memek Ibu Mila yang licin tanpa sehelai rambutpun. Kuhisap memek Ibu Mila dan kujilati seluruh lendir yang keluar dari memeknya. Banjir sekali Mungkin karena Ibu Mila sudah sangat terangsang mendengar ceritaku.
“Ahh”, jerit Ibu Mila saat dua jariku masuk ke lubang surganya, dan tanganku yang satu lagi meremas-remas teteknya.

Aku berharap agar orang yang telah melecehkanku ini cepat mencapai orgasmenya, aku makin beringas lidahku terus menjilati memek Ibu Mila yang sedang dikocok kocok dua jari tanganku. Usahaku berhasil, Ibu Mila memohon agar aku segera memasukan kontolku le lubang memeknya, tapi aku tidak mengindahkan keinginannya, kupercepat kocokan jari tanganku dilubang memek Ibu Mila, tubuh Ibu Milapun makin menegang.
“Aaarrgghh.. Pento”, jerit Ibu Mila tubuhnya melenting, kakinya menjepit kepalaku saat badai orgasme melanda dirinya,

Aku puas sekali melihat kondisi Ibu Mila, seperti orang yang kehabisan napas, matanya terpejam, kubiarkan Ibu Mila menikmati sisa sisa orgasmenya. Kucumbu kembali Ibu Mila kujilati teteknya, kumasukan lagi dua jariku kedalam memek nya yang sudah sangat basah.
“Ampun.. Pento.. biarkan Ibu istirahat dulu”, pintanya.
Aku tidak memperdulikan permintaannya, kubalik tubuh telentangnya, tubuh Ibu Mila tengkurap kini.
“Jangan.. dulu Pen.. too.. Ibu lemas sekali”.
Aku angkat tubuh tengkurapnya, Ibu Mila pasrah dalam posisi nungging. Matanya masih terpejam. Kugesek gesekan kontolku kelubang memek Ibu Mila. Kutekan dengan keras dan.. Bless masuk semua batang kontolku tertelan lubang nikmat memek Ibu Mila.
“Iiihh.. Pen.. to.. kamu.. jahat”.
Akupun mulai mengeluar masukan kontolku ke lubang memek Ibu Mila, orang yang paling di takuti dikantorku sekarang ini sedang bertekuk lutut di hadapanku, merintih rintih mendesah desah, bahkan memohon mohon padaku. Aku puas sekali, kupompa dengan cepat keluar masuknya kontoku di lubang memek Ibu Mila, bunyi plak.. plak.. akibat beradunya pantat Ibu Mila dengan tubuhku menambah nikmat persetubuhkanku.

“Uhh.. “, jeritku saat kontolku mulai berdenyut denyut.
Akupun sudah tidak sanggup lagi menahan bobolnya benteng pertahananku. Kupompa dengan cepat kontolku, Ibu Milapun makin belingsatan kepalanya bergerak kekiri dan kekanan.
“Ahh Ibu.. aku mau.. keluar.. “.
Dan cret.. cret, muncrat sudah spermaku masuk kedalam Memek dan rahim Ibu Mila, beberapa detik kemudian Ibu Mila pun menyusul mendapatkan orgasmenya, dengan satu teriakan yang keras sekali, Ibu Mila tidak peduli apakah Iyem pembantunya mendengar jeritannya diluar sana.

Ibu Mila rebah tengkurap, akupan rebah di belakangnya sambil terus memeluk tubuh gendut Ibu Mila. Nikmat sekali.., Orgasme yang baru saja kami raih bersamaan, kulihat Ibu Mila sudah lelap tertidur, dari celah belahan memek Ibu Mila, air manyku masih mengalir, aku benar benar puas karena orang yang telah melecehkanku sudah kubuat KO. Kuciumi kembali tubuh Ibu Mila, kontolkupun tegak kembali, ku balik tubuh Ibu Mila agar telentang, kuangkat dan kukangkangi kakinya. Kugesek-gesekan kontolku di lubang memek Ibu Mila.
“Uhh Pento.. Ibu lelah sekali sayang”, Lirih sekali suara Ibu Mila.

Aku sudah tidak peduli, langsung kutancapkan kontolku ke lubang nikmat Ibu Mila, Bless.. Licin sekali, kupompa keluar masuk kontolku, tubuh Ibu Mila terguncang guncang akibat kerasnya sodokan keluar masuk kontolku, rasanya saat itu aku seperti bersetubuh dengan mayat, tanpa perlawanan Ibu Mila hanya memejamkan matanya. Kukocok dengan cepat dan keras keluar masuknya kontolku di lubang memek Ibu Mila.., dan langsung ku cabut kontolku dan kumuncratkan air maniku diatas perut Ibu Mila.

Karena lelah akupun tertidur sisamping tubuh telanjang Ibu Mila, sambil kupeluk tubuhnya, saat aku terbangun kulihat jarum jam sudah menunjukan pukul setengah sebelas malam, buru buru aku bergegas membersihkan tubuhku dan mengenakan pakaian kerjaku.
“Bu.. Bu.. Mila bangun Bu.. “.
Akhirnya dengan malas Ibu Mila membuka matanya.
“Sudah malam Bu saya mau pulang”.
“Pento kamu liar sekali, rasanya tubuh Ibu seperti tidak bertulang lagi”.
Ibu Milapun bangkit mengenakan pakaiannya, kami berdua berjalan keluar kamar.
“Tunggu sebentar ya Pento, kemudian Ibu Mila masuk kekamarnya, beberapa saat kemudian Ibu Mila keluar dari kamarnya dengan senyumnya yang menawan.
“Ini untuk kamu”.
“Apa ini Bu?”, Tanyaku, saat Ibu Mila menyodorkan sebuah amplop kepadaku.
Aku menolak pemberian Ibu Mila, namun Ibu Mila terus memaksaku untuk menerimanya. Terrpaksa kukantongi amplop yang diberikan Ibu Mila lalu kembali kami berciuman dengan mesranya.

Dalam perjalanan pulang aku masih tidak menyangka bahwa aku baru saja bersetubuh dengan Ibu Mila. Entah nasib baik ataukah nasib buruk tapi aku benar benar menikmatinya.

Cara Mengatasi/Menyembuhkan Ejakulasi Dini Secara Alami Dengan Daun Kemangi

Cara Mengatasi/Menyembuhkan Ejakulasi Dini Secara Alami Dengan Daun Kemangi

Cara Mengatasi/Menyembuhkan Ejakulasi Dini Secara Alami Dengan Daun Kemangi - Bagi anda yang mengalami Ejakulasi Dini, saya akan memberikan beberapa cara untuk mengatasi/menyembuhkan ejakulasi dini secara alami dengan daun kemangi. Berikut Cara Mengatasi/Menyembuhkan Ejakulasi Dini Secara Alami Dengan Daun Kemangi :

Cara mengatasi ejakulasi dini dengan daun kemangi dapat dilakukan dengan mengambil segenggam daun kemangi yang kemudian di cuci bersih, seduh dengan air panas. Setelah dingin, minum sekaligus, cukup satu kali sehari. Bila anda suka lalap, maka bisa juga daun kemangi dikonsumsi secukupnya sebagai lalap.

Bila proses cara mengatasi ejakulasi dini dengan daun kemangi ini Anda lakukan dalam tempo satu minggu berturut-turut, maka hasil atau khasiatnya sudah bisa Anda rasakan. Namun apabila setelah seminggu Anda melakukan metode mengatasi ejakulasi dini dengan daun kemangi, tetapi belum ada hasil yang nyata, maka segeralah cari obat alternatif lain yang dapat mengatasi ejakulasi dini Anda.

http://www.beritaterhangat.net/2012/11/cara-mengatasi-ejakulasi-dini-dengan.html

Cerita Panas Dewasa Nikmatnya Bercinta Di Pantai


Saat itu masih pagi, sekitar jam 6.30. Matahari mulai muncul di ufuk timur. Udara terasa di dingin di dalam kamar dan menembus daster satin tipis yang saya kenakan. Saya sudah terjaga cukup lama di tempat tidur dan akhirnya bangun juga untuk ke kamar mandi, sekedar cuci muka dan sikat gigi. Setelah minum kopi, saya memutuskan untuk berjalan-jalan ke pantai di belakang cottage tempat saya menginap. Kebetulan cottage ini mempunyai pantai yang secluded tapi indahnya luar biasa. Saya berlibur sendirian di sini karena memang tujuannya untuk menyendiri, mumpung kuliah juga masih libur. Itung-itung refreshing dari kehidupan kota yang bising. Setelah mengenakan bikini pink, mengambil novel, sunglasses Armani, akhirnya berangkat juga saya ke pantai tersebut. Oh ya, sebenarnya risih juga mendeskripsikan bagian tubuh sendiri, tapi rasanya kurang pas kalau ‘blank’ tidak ada bayangan apa-apa. Bukan seperti yang anda bayangkan, nothing special in me.. everything’s in average size.

Usia saya 22 tahun, tinggal di kota S. Tinggi saya sekitar 160 cm, berat 50 kg. Saya berkacamata minus tapi lebih sering memakai contact lens. Rambut hitam di-highlight merah pendek sebahu, kulit saya kuning langsat sebagaimana warna kulit keturunan China pada umumnya. Untuk ukuran payudara, seperti yang saya bilang tadi, rata-rata, tapi cukup bulat dan padat. Kecuali paha saya.. ukurannya lumayan tapi proporsional kok. Dari itu semua yang paling saya sukai adalah leher saya yang jenjang dan sensitif serta pinggul saya yang membuat siluet tubuh saya lebih ‘pas’.
Anyway, setelah jalan beberapa menit, sampailah saya di pantai itu. Masih sepi sih kalau pagi begini, mungkin orang-orang masih baru bangun atau sedang breakfast. Biasanya di pantai ini memang sudah umum orang bertelanjang, malah jika ada yang ingin ‘ML’ disitu pun tidak dilarang kok. Karena tidak ada partner dan tidak ada pikiran kesitu, sayapun cuek saja, pokoknya mau santai nih ceritanya. Setelah menggelar handuk pantai, saya pun rebahan, tengkurap sambil baca novel Harlequin yang saya bawa tadi. Saya memang penggemar novel Harlequin, jadi ke mana-mana bawaannya novel-novel itu saja. Ceritanya bagus, sering nyerempet-nyerempet malah, dan itu yang bikin tambah asyik.
Baru 10-15 menitan tenggelam dalam novel, tiba-tiba saya terganggu dengan bayangan yang menutupi halaman yang sedang saya baca. Kontan saja saya langsung mendongak sambil mengernyit silau. Maklumlah, sunglasses saya kacanya tidak begitu gelap, jadi kadang masih sedikit silau. Akhirnya bersuara juga tuh si pemilik bayangan, “Sorry, Do I interrupt you?”. “Yes, if you keep standing there,” jawabku judes, abis kesel sih konsentrasiku terganggu. Mendengar jawaban ketus begitu orang tersebut tidak marah, malah tersenyum dan bergeser ke sampingku dan berbaring di situ. “Kalo di sini nggak menggangu kan?” tanyanya. “Oh, nggak pa-pa kok,” jawabku sambil tersenyum. Abis dia cakep sih, badannya tinggi atletis, dadanya bidang dan rambutnya kecoklatan, kalau warna mata sih masih belum kelihatan, abis sunglasses yang dia pakai gelap sekali. Dia memakai celana renang Speedo yang segitiga, warna biru muda, sexy sekali. Dijejerin cowok cakep begini lumayan asyik sih tapi nervous juga, akhirnya novel tetap dibuka tapi tidak kebaca isinya.
Sejauh ini dia masih cuek saja, tidak melakukan tindakan apa-apa. Tiba-tiba dia duduk (sedari tadi tiduran) dan menyapa saya, “Hai, saya Steve. Nama kamu siapa dari tadi kok diem terus, emangnya novelnya seru bener ya?”
Lumayan seru sih, sebelum kamu datang, batinku. “Ah nggak kok biasa aja. Kenalin, saya Sandra.”
“Nama kamu manis deh, persis ama orangnya,” jawab Steve.
Saya cuma tersenyum sambil say thank’s saja dan mulai berpikir kalau orang ini ada maunya kali. Benar saja, dia minta tolong untuk mengoleskan suntan oil di punggungnya. Nih orang berani amat.. siapa takut. Saya ambil botol minyak dari tangannya lalu saya tuangkan sedikit di tangan dan saya oleskan ke punggungnya. Sambil senyam-senyum dia bilang kalau olesan saya mantap dan rasanya tangan saya cocok sekali di badannya. Tuh kan para cowok memang hobby ngegombal.
Saya kira setelah itu selesai, ternyata tidak semudah itu lolos darinya. Karena saya sudah membantunya akhirnya dia menawarkan untuk mengoleskan suntan oil itu ke badan saya. Alasannya sih karena dia lihat saya belum memakainya dan sayang kalau kulit saya yang mulus ini terbakar sinar matahari. Kembali sikap yang ‘gentleman’ menang.
Pertama sih, dia mengoleskan di punggung saya, pelan-pelan sambil dipijat. Enak banget deh rasanya. Karena ada tali bikini, dia bilang nggak enak kalau nggak dilepas dan dia menawarkan untuk membantu melepaskan ikatan tali bikiniku. Namanya bikini kan cuma seutas tali pegangannya, topless deh saya sekarang. Sudah telanjur basah sih, terusin saja. Sambil memijat-mijat, Steve bilang kalau dia suka sekali terhadap pinggul saya dan dia pijat pelan-pelan. Saya pun mengerang pelan, karena saya pinggul saya cukup sensitif, jangankan dipijat, dielus saja bisa bikin on kok.
Melihat respon saya, Steve malah tambah berani. Karena dapat lampu hijau, tangannya pun mulai turun ke paha saya yang makin panas dingin. Ternyata tangannya yang pada awalnya mengelus paha, mulai mencari-cari. Otomatis saya buka kaki saya dan dia mulai menyingkap tali celana bikini saya. Jarinya yang besar itu berusaha masuk ke lubang kemaluan saya. Mana mungkin saya diam. Saya memang enjoy sih dikasih permainan jari oleh cowok, tapi tidak terlalu suka masturbasi. Tangan Steve yang licin karena minyak, tambah licin lagi kena juice dari liang senggama saya. Setelah 10 menit bermain dengan jari Steve yang diwarnai dengan desahan dan teriakan dari mulut saya akhirnya saya mendapatkan orgasme.
“You owe me one,” kata Steve sambil tersenyum manis.
“OK, it’s your turn to get one too,” jawabku. Sudah terlihat kejantanan Steve yang mengeras dan mengintip di bagian atas Speedo-nya. Kelihatan sekali size-nya yang di atas rata-rata, sudah faktor genetis kali ya kalau average size-nya orang bule di atas orang Asia. Anyway, performa tetap lebih penting daripada ukuran khan? Para cowok setuju nggak nih? Saya mulai melepas celana bikini saya dan dia pun melepas celana renangnya. Wow.. nggak kuat nih.. ternyata benar dugaan semula. Dan nggak cuman gede tapi juga keras. Setelah menjilati kejantanannya sebentar, akhirnya saya membimbingnya masuk ke ‘sarang’nya. “Aaahh..” kita berdua menjerit (untung masih sepi) “Gila, memek kamu rapat amat.. licin tapi rapat,” kata Steve. Tidak cuma Steve yang keenakan, saya juga sih. Rasanya punya dia seperti masuk sampai mentok deh, 20 cm sih, diameternya besar lagi.
Steve senang mmemainkan payudara saya. Dicium, dipilin-pilin, dicubit dan dielus-elus. Selama ini saya di atas, dia menikmati tiap goyangan naik turun yang saya buat. Dia terlihat enjoy sambil menyaksikan gerakan payudara saya yang seirama dengan goyangan tubuh saya, semakin terasa saat dia ikut bergoyang seirama dengan saya.
Tiba-tiba dia berguling dan membuat saya berada di bawahnya. Kaki saya diangkat ke bahunya dan dia memasukkan kejantanannya lebih dalam lagi. Saya pun semakin menjerit-jerit liar, “Aaahh.. Steve please, cepetin dong.. ahh.. oh.. oh..” Keringat membasahi tubuh kami berdua. Sexy sekali kelihatannya, tubuh kami mengkilap oleh keringat dan minyak di bawah siraman sinar matahari pagi. Steve merasakan otot-otot kewanitaan saya mengejang dan sesaat kemudian muncratlah cairan hangat dari dalam, bersamaan dengan itu Steve pun mencabut kemaluannya dan memuntahkan isinya di atas perut dan payudara saya.
Warm, smells good dan taste good too. Saya ratakan cairan steve di kedua payudara saya dan setelah itu saya jilati jari-jari saya yang basah. “Kamu keliahatan sangat seksi dan menantang saat kamu menjilati jari-jarimu, enak kan maniku?” tanya Steve. “Sungguh nikmat dan membuatku seakan melayang di langit ketujuh,” jawabku sambil tersenyum nakal. Kami berdua berbaring sejenak dan kemudian memutuskan untuk berenang di pantai. Sungguh nikmat bercinta pada pagi hari di alam terbuka.
 
 
Copyright © Sengkuni Deprok
Blogger Theme by BloggerThemes